Silahkan Di Baca

Kamis, 12 November 2009

SBY Undang Lebih Banyak Lagi Investasi Singapura

Jakarta: Sesaat setelah mendarat di Singapura, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong di Istana, Kamis (12/11) petang. “Dalam pertemuan dengan PM Lee Hsien Loong, kedua pemimpin sepakat untuk mengadakan suatu pertemuan retreat dalam enam bulan dari sekarang, di Singapura. Tujuannnya adalah untuk mengkaji hubungan Indonesia - Singapura dewasa ini dan mencoba melihat pandangan jangka panjang kedepan,” kata Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal dalam keterangan persnya, Kamis (12/11) malam di Hotel Marina Mandarin.

Pertemuan bilateral antara kedua pemimpin kali ini menurut Dino, bukan ditujukan untuk pertemuan perundingan apapun dan lebih merupakan kunjungan bilateral setelah Presiden SBY dilantik pada 20 Oktober 2009lalu. “Ini adalah kunjungan bilateral Presiden SBY yang kedua setelah kemarin mengunjungi Malaysia,” ujar Dino.

“Salah satu yang dibahas adalah mengenai investasi. Presiden mengundang lebih banyak lagi investasi Singapura di Indonesia. Singapura adalah salah satu investor terbesar di Indonesia. Tahun 2008 misalnya, realisasi investasi Singapura sebesar 1.5 miliar dollar dalam 184 proyek. Jadi Singapura memang salah satu investor yang terbesar. Kita tahu juga Singapura banyak membantu Indonesia dalam pengembangan kawasan Batam, Bintan dan Karimun,” Dino menerangkan.

Pemerintah Singapura menyatakan kesediannya untuk terus membantu meningkatkan, baik investasi Singapura maupun investasi internasional yang akan masuk ke Indonesia. Selain itu dibahas juga mengenai persiapan KTT APEC. “Memang tujuan Presiden SBY ke sini terutama adalah untuk menghadiri KTT APEC dan mengenai perkembangan di kawasan. Kedua pemimpin juga sepakat bahwa menghadapi situasi ekonomi yang masih tidak menentu dan masih mengalami perubahan pesar, terutama dengan tampilnya emerging power baru seperti India dan Cina, serta rebalancing dari ekonomi global,” jelas Dino.

“ Mereka sepakat bahwa memang integrasi ASEAN harus terus didorong dan kerjasama internal antara ASEAN. Jadi ASEAN jangan sampai ketinggalan arus perubahan yang ada di kawasan dan harus menjadi bagian dari bangkitnya ASEAN dalam ekonomi global,” Dino mengungkapkan. Pembahasan hubungan bilateral kedua negara yang lebih konprehensif akan dilakukan enam bulan dari sekarang di Singapura.

Indonesia dan Singapura memang memiliki kebiasaan mengadakan pertemuan tahunan. “Mekanismenya sudah ada. Indonesia dan Singapura juga banyak mempunyai mekanisme yang sudah baku, misalnya join consultation meeting dan sebagainya. Jadi ini adalah hubungan yang paling kaya strukturnya. Tapi khusus enam bulan kedepan dimaksudkan sebagai pertemuan pada tingkat tertinggi antara Presiden dan PM Singapura untuk melihat sekarang kita berada di mana dan kedepannya jalan panjang seperti apa,” ujar Dino.

Indonesia dan Singapura juga memiliki kedekatan geopolitik dan geoekonomi. Singapura adalah mitra perdagangan Indonesia yang nomor tiga terbesar, sementara Indonesia adalah mitra perdagangan Singapura yang kelima terbesar. “Tahun 2008, perdagangan keduabelah pihak mencapai 35 miliar dollar. Potensi ekonomi dalam hubungan Indonesia Singapura sangat besar. Untuk mengkaji hubungan strategis ini akan dibawa ke mana untuk kedepan,” jelas Dino.

Indonesia prihatin dengan apa yang sedang terjadi mengenai ketegangan antara Kamboja dan Thailand. Dalam hal ini telah ada komunikasi antara Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dengan Menteri Luar Negeri Thailand mengenai hal ini. Kita berharap agar ketegangan ini dapat diselesaikan dengan baik, karena ini penting bagi kekompakan ASEAN secara menyeluruh.

“Indonesia dan Singapura juga berharap ada kerjasama yang efektif dalam menyukseskan Copenhagen. Ini tinggal empat minggu lagi. Singapura adalah salah satu negara yang sangat aktif dalam masalah perundingan perubahan iklim. Sewaktu konfrensi perubahan iklim di Bali, PM Lee Hsien Loong datang. Jadi akan ada kerjasama yang cukup erat antara Indonesia dan Singapura menuju Copenhagen nanti. Ini akan ditindaklanjuti pada tingkat pejabat-pejabat tinggi kita,” Dino menjelaskan kepada wartawan.


0 komentar:

0 komentar:

Posting Komentar

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com