TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PEMBUKAAN PEKAN KEBUDAYAAN ACEH TKA KE – 5
DAN ACEH INTERNASIONAL EXPO 2009
ACEH, 5 AGUSTUS 2009
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabilalamin wasalatu wasalamu ala asrafil ambiyai’ wal mursalin sayidina wamaualana muhammadin wa ala alahi wassahbihi aj’main, amma ba’du,
Yang saya hormati para Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Bersatu,
Yang saya hormati Saudara Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh beserta para Pejabat Negara yang bertugas di Aceh,
Yang saya hormati para Tamu Undangan dari negara-negara sahabat,
Yang saya cintai dan saya muliakan para Ulama, para Pemuka Adat, para Tokoh Masyarakat, para Budayawan, dan para Cendekiawan, para Mahasiswa dan para Siswa yang saya cintai,
Hadirin sekalin yang saya muliakan,
Marilah sekali lagi, pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberikan nikmat, kesempatan, nikmat kekuatan, dan semoga nikmat kesehatan, untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita untuk bersama-sama membangun Aceh, membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih aman dan damai, yang lebih adil, dan lebih sejahtera. Kita juga bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena pada hari ini dapat menghadiri upacara Pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh ke-5, sekaligus Aceh International Expo pada tahun 2009.
Sebelum saya menyampaikan sambutan pada acara yang sangat penting dan bersejarah ini, ingin saya sampaikan, tadi Saudara Gubernur menyampaikan, bahwa ini adalah kunjungan saya yang ketiga sebagai Presiden untuk tahun 2009 ini. Sejak saya menjabat sebagai Presiden, sudah sangat sering saya berkunjung kembali ke Aceh. Pertama-tama, bulan November 2004, beberapa saat sebelum kita mengalami musibah tsunami waktu itu. Ketika tsunami datang, sebagaimana disampaikan oleh Saudara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tadi, saya langsung terbang dari Jayapura menuju ke Aceh untuk melihat langsung dan bersama-sama dengan Saudara semua membangun kembali Aceh dari keporakporandaan waktu itu menuju tentu keadaan yang lebih baik lagi.
Bahkan Saudara-saudara, jauh sebelum saya menjabat sebagai Presiden, sejak tahun 2000, saya sudah berkali-kali berkunjung dalam kapasitas saya waktu itu sebagai Menteri Koordinator di Bidang Politik dan Keamanan untuk mencari jalan yang bermartabat bagi berhentinya konflik di Aceh dan kemudian Aceh menjadi kawasan yang damai dan terus membangun masa depannya untuk hidup lebih sejahetera lagi. Semua itu menjadi bagian dari sejarah-sejarah kita semua. Dengan masa pasang surut, dengan masa jatuh bangun, dengan berbagai tantangan dan cobaan, Alhamdulillah Tuhan Maha Besar, cita-cita kita bersama menghentikan konflik di Aceh secara damai, dan akhirnya membangun Aceh menuju masa depan yang lebih baik, yang indah dalam naungan keluarga besar bangsa Indoenesia, kini mendapatkan jalan dan marilah kita sukseskan pembangunan bersama ke depan ini.
Hadirin yang saya cintai dan saya muliakan,
Dengan segala kerendahan hati, karena ini kunjungan pertama saya setelah dilaksanakan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden beberapa saat yang lalu, saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan yang sangat besar dari masyarakat Aceh, untuk saya bisa mengemban tugas 5 tahun mendatang. Insya Allah Saudara-saudara, kepercayaan Saudara akan saya pertanggungjawabkan untuk berbuat lebih baik lagi, untuk Aceh dan Indonesia yang sama-sama kita cintai. Saya memohon kepada Allah SWT, agar kiranya dukungan dan jasa baik Saudara semua mendapatkan imbalan dari Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT.
Hadirin yang saya muliakan,
Benar, apa yang disampaikan oleh Saudara Gubernur Aceh dan Saudara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tadi. Aceh yang kita cintai dan banggakan bersama memiliki 3 kekuatan dan keunggulan tersendiri, tentu saja di tengah-tengah kekuatan dan keunggulan yang lain. Saya ingin menyebut 3 hal, yaitu kehidupan masyarakatnya yang religius. Yang kedua, budayanya yang luhur. Dan yang ketiga, adat istiadat yang sangat dihormati, baik oleh masyarakat Aceh maupun oleh kita semua. Tiga kekuatan dan keunggulan itulah yang membentuk jati diri dan peradaban masyarakat Aceh yang luhur dan mulia.
Oleh karena itu, benar apa yang disampaikan Saudara Jero Wacik tadi, ketika kita baru saja mengalami musibah tsunami yang sangat dahsyat dan kemudian kita berketetapan hati untuk membangun kembali Aceh dalam format rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami. Maka strategi dan kebijakan yang kita pilih, termasuk masterplan atau rencana induk adalah Aceh mesti kita bangun, agar setelah rehabilitasi dan rekonstruksi kita selesaikan, maka Aceh menjadi lebih maju dan lebih modern, terutama di bidang infrastruktur dengan catatan tidak boleh meninggalkan jati diri, budaya dan peradabannya yang unggul. Tekad kita itu bukan hanya kita tuangkan dalam rencana induk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami, tetapi Alhamdulillah telah bersama-sama kita jalankan, termasuk apa yang kita akan saksikan mulai hari ini, yaitu Pesta Kebudayaan Aceh dan Aceh International Expo.
Hadirin yang saya hormati,
Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk mengucapkan selamat datang kepada para peserta dari negara-negara sahabat, saya mengucapkan terima kasih atas partisipasinya. Mari kita lakukan dialog, mari kita bangun dan tingkatkan persahabatan antara kita semua, antara Saudara-saudara dari berbagai negara di dunia dengan masyarakat Aceh dan seluruh bangsa Indonesia. Saudara datang di Aceh dalam suasana yang berbeda, barangkali dengan 15, 10 tahun yang lalu. Aceh era baru, Aceh pasca konflik, yang Insya Allah akan menjadi lebih damai, lebih adil, dan lebih sejahtera.
Saudara-saudara,
Saya mengajak, pada kesempatan yang baik ini, mari terus kita lanjutkan dan tingkatkan untuk membangun Aceh dengan lebih serius, lebih efektif dan lebih ekstensif, dengan agenda-agenda utama antara lain sebagai berikut:
Pertama, mari kita tuntaskan rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca bencana tsunami;
Yang kedua, mari kita tuntaskan reintegrasi masyarakat Aceh pasca konflik;
Yang ketiga, mari kita jaga, kita pelihara, kita mantapkan keamanan dan perdamaian di seluruh wilayah Aceh. Wajib hukumnya dan ini harga mati untuk mempertahankan keamanan dan perdamaian di seluruh Aceh;
Yang keempat, mari terus kita bangun perekonomian daerah Aceh, termasuk hidupkan kembali pertanian, perkebunan dan perikanan, hidupkan kembali industri dan pariwisata, energi, dan semua cabang-cabang perekonomian agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi bagi masyarakat Aceh;
Yang kelima, terus tingkatkan pembangunan di bidang kesejahteraan rakyat, termasuk pendidikan, kesehatan dan bahkan pendidikan keagamaan dan pendidikan kemaysarakatan yang lain. Insya Allah Saudara-saudara, dengan tekad kita semua, kebersamaan kita semua, dengan bantuan pemerintah pusat, maka semua agenda itu akan dapat kita laksanakan dan tidak lama lagi kesejahteraaan Aceh yang lebih baik akan datang di tanah yang kita cintai bersama ini.
Hadirin yang saya muliakan,
Tahun 2000, 9 tahun yang lalu, ketika kita sedang mencari jalan untuk menghentikan konflik dan menciptakan perdamaian, saya pernah berbicara waktu itu. Pembicaraan saya intinya sebagai berikut, ada 2 hal yang harus hadir di Aceh. Pertama, keadilan, kesejahteraan dan keamanan. Dan yang kedua, konflik harus diselesaikan secara damai dan bermartabat, dan Aceh kembali hidup tenang bersama keluarga besarnya, bangsa Indonesia. Kini konflik telah berakhir, Aceh telah berada dalam keadaan yang makin aman dan damai, maka jangan sia-siakan kesempatan dan peluang emas ini untuk membangun Aceh sekali lagi, menuju masa depan yang lebih baik.
Saudara-saudara,
Itulah tekad kita semua. Itulah harapan dan tugas kita semua. Dan akhirnya dengan pesan, harapan dan ajakan tadi, dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah SWT, dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Pekan Kebudayaan Aceh ke-5 dan Aceh International Expo Tahun 2009 dengan resmi saya nyatakan dibuka.
Sekian.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
*****
Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan
Silahkan Di Baca
Senin, 17 Agustus 2009
Sambutan Pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh dan Aceh International Expo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar