TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
DOA DAN DZIKIR BERSAMA
PURI CIKEAS, 7 JULI 2009
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbilalamin asalatuwasamuala asrafilambiaiwalmursalin sayyidina wamaulana muhammadin wa alaalihiwasahbihi azmain amaba’du,
Yang saya muliakan para Ulama, para Habaib, para Kyai,
Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah SWT,
Pada malam yang indah dan semoga senantiasa penuh berkah ini, marilah sekali lagi, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas perkenan rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberikan nikmat kesempatan, nikmat kekuatan, dan nikmat kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, perjuangan kita, serta pengabdian kita kepada umat, masyarakat, bangsa dan negara tercinta.
Kita juga bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena pada malam hari ini, kita semua dapat beribadah bersama, bersilaturahim, berdzikir dan berdoa dan semoga pertemuan kita malam ini membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua.
Shalawat dan salam marilah bersama-sama kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikut-pengikut Rasulullah, insya Allah, termasuk kita semua sampai akhir zaman.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara, hadirin-hadirat yang saya muliakan,
Atas nama dan selaku sohibulbait, saya sekeluarga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada hadirin-hadirat sekalian yang berkenan datang ke Pendopo Cikeas ini untuk sekali lagi, berdzikir dan berdoa, mohon kepada Allah SWT agar langkah perjalanan kita ke depan mendapatkan rahmat dan ridho-Nya.
Di belakang Ibu-ibu di sana ada pendopo kecil, meskipun di layar televisi sepertinya lebih besar, ini didirikan tepat 5 tahun yang lalu, pada tahun 2004. Di pendopo kecil itu secara berkala, secara rutin, sejak berdirinya, kita menjalankan ibadah shalat, dzikir, doa dan kadang-kadang hataman Al Qur’an, biasanya setiap Kamis malam atau malam Jumat. Tetapi tahun 2009 ini tiap malam, ada saudara-saudara kita yang berdzikir dan berdoa. Tetapi malam ini terasa sungguh istimewa, sebab yang berdzikir, bukan hanya kita yang ada di Pendopo Cikeas ini, saya mendapatkan saya mendapatkan laporan saudara-saudara kita di seluruh tanah air dengan dimotori oleh Majelis Dzikir Nurussalam juga melakukan hal yang sama, berdzikir dan berdoa mohon pada Allah untuk keselamatan dan kebaikan bangsa dan negara kita, termasuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang insya Allah akan kita laksanakan esok hari tanggal 8 Juli tahun 2009.
Oleh karena itu, saya sungguh merasa berbahagia dan tanggal 3 serta tanggal 4 Juli yang lalu, berarti 4 hari yang lalu, 3 hari yang lalu, di tempat ini juga saudara-saudara kita yang datang dari tempat yang lain antara lain dari Jawa Tengah dan dari Jawa Timur dan juga dari tempat-tempat lain, sebagian yang hadir malam hari ini juga ikut hadir waktu itu, kita juga melaksanakan dzikir dan doa.
Pada acara dzikir tanggal 3 dan 4 itu, saya memohon kepada hadirin sekalian dengan dipimpin oleh ulama kita nanti untuk bersama-sama berdoa ke hadirat Allah SWT, agar akan saya sampaikan nanti doa apa saja yang hendak kita haturkan kepada Yang Maha Kuasa malam hari ini, sehingga selesai dzikir dan doa ini, kita bisa kembali ke tempat masing-masing insya Allah selamat, kemudian esok hari menjalankan katakanlah kewajiban kita untuk ikut dalam pemungutan suara, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Oleh karena itu, bagi Bapak, Ibu yang datang dari tempat yang jauh jangan terlalu malam kembalinya, sehingga sebelum subuh sudah sampai di kediaman takutnya nanti malah telat, tidak bisa nyontreng di TPS-TPS yang telah ditetapkan.
Hadirin-hadirat yang saya hormati,
Ada 7 doa yang bersama-sama hendak kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Pertama, doa kita nanti adalah semoga Indonesia, negeri yang amat kita cintai terus tumbuh dan berkembang menjadi bangsa dan negara yang maju, bermartabat dan sejahtera. Insya Allah apa yang kita capai tahun-tahun terakhir ini, meskipun ujian, cobaan, dan rintangan datang dan pergi di negeri tercinta ini, meskipun juga dialami oleh bangsa-bangsa lain, seperti dulu kita menerima musibah tsunami dan bencana alam yang lain, kita mengalami krisis pangan dunia, krisis minyak dunia, dan sekarang juga krisis ekonomi dunia, tetapi alhamdulillah berkat pertolongan Allah SWT dan kerja keras kita semua, seluruh rakyat Indonesia pada prinsipnya perekonomian kita tidak sangat terdampak oleh krisis perekonomian global dewasa ini.
Ketika negara-negara lain mengalami kesulitan yang besar, termasuk negara-negara maju, termasuk negara-negara kaya, seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan negara-negara lain, ekonominya jatuh, pertumbuhannya merosot, yang tadinya plus menjadi minus begitu, alhamdulillah Indonesia dinilai oleh dunia sebagai negara yang berhasil menjaga pertumbuhannya dan tidak banyak, hanya 3 negara Tiongkok, India dan Indonesia begitu penilaian dunia. Tetapi dari 3 negara itu yang paling sedikit pengurangan pertumbuhan perekonomiannya adalah Indonesia. Tentu ini patut kita syukuri dan dengan pengalaman kita, bangsa Indonesia yang ternyata ulet, tidak mudah menyerah, kita bisa bertahan dikala dunia mengalami krisis, ini merupakan modal yang baik untuk terus membangun diri di abad 21 ini menuju negara yang maju, bermartabat, dan sejahtera.
Dengan demikian, doa kita yang pertama nanti Insya Allah akan dikabulkan Allah SWT, karena Allah menyaksikan, bukan hanya berdoa saja, kita juga bekerja sangat keras, bekerja sekuat tenaga, tidak pernah menyerah. Kita mengetahui, bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, tidak akan mengubah nasib bangsa Indonesia, kecuali kaum itu, kecuali bangsa kita sendiri merubah dirinya dan merubah masa depannya. Dengan demikian, maka mari kita nanti berdoa pada butir pertama untuk masa depan bangsa dan negara kita.
Yang kedua hadirin-hadirat yang saya muliakan, mari nanti kita berdoa semoga pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 ini berlangsung secara aman, tertib dan lancar serta demokratis. Saya sungguh bersyukur, saya bangga, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh rakyat Indonesia, karena pada saat pemilihan umum legislatif yang dilaksanakan pada bulan April yang lalu, pada prinsipnya keadaan di seluruh negeri kita pada saat pemilu berlangsung dalam keadaan aman, damai, tertib dan lancar. Kalau bulan April kita bisa menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran dari pemilu itu, maka harapan kita, doa kita kepada Allah mudah-mudahan, esok hari dan hari-hari setelah itu pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden juga berlangsung secara aman, tertib dan lancar serta demokratis.
Kita tahu Undang-Undang Pemilu meniscayakan, agar pemilihan umum itu berlangsung secara langsung, jadi tidak diwakilkan, umum berlaku bagi semua, bebas tidak boleh ada intimidasi, tidak boleh ada paksaan, tidak boleh ada tekanan dan kemudian jujur dan adil. Itulah makna demokratis yang hendak kita jalankan esok hari. Itu doa kita yang kedua.
Doa yang ketiga Bapak, Ibu adalah semoga dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ini dijauhkan dari cara-cara yang tidak terpuji seperti fitnah, kampanye hitam, kekerasan dan tindakan-tindakan yang curang. Saya punya pengalaman yang sangat berharga, tahun 2004 seperti malam sekarang ini, masa tenang atau dikatakan dulu minggu tenang. Ketika kita bersiap-siap waktu itu untuk melaksanakan pemungutan suara, tiba-tiba 2 - 3 hari terakhir saya dan keluarga mendapatkan hujan fitnah luar biasa. Saya waktu itu sowan ke ibunda saya di Blitar dalam perjalanan ada tabloid yang beredar yang isinya itu fitnah semua, antara lain SBY itu sebelum masuk Akademi Militer sudah menikah dan anaknya 3. Dan ternyata fitnah itu masih hidup sampai 2, 3 tahun yang lalu, ada peristiwa karena mencemarkan nama baik harus berurusan dengan hukum, meskipun dengan ikhlas dan tulus saya maafkan dan kemudian yang bersangkutan tidak lagi menjalani proses hukum, tetapi ternyata masih berjalan fitnah.
Fitnah yang lain waktu itu 1 - 2 hari sebelum pemungutan suara, ada selebaran yang ada di Cipanas, jangan pilih SBY karena SBY mendapatkan bantuan dari luar negeri jumlahnya 50 juta dolar sama dengan setengah triliun rupiah. Bayangkan satu dolar pun tidak boleh, haram, dilarang oleh undang-undang untuk menerima bantuan dari luar negeri. Banyak lagi fitnah yang datang.
Ternyata yang sangat saya prihatinkan sebagai seorang muslim kalau fitnah itu datang dari saudara kita, berarti ada di antara kita yang akhlaknya belum baik, yang kepribadiannya juga belum baik. Kalau dari sesama bangsa Indonesia, saya malu kok ada bangsa Indonesia mengantarkan fitnah yang luar biasa kejinya, bahkan sekarang-sekarang ini. Hari ini saja tidak terbilang apa namanya fitnah dan berita-berita yang tidak ada jadi ada, berita yang tidak ada, jadi ada. Saya tidak bisa menyampaikan satu per satu nanti saja setelah 8 Juli usai, saya akan sampaikan luar biasa cobaan kepada kami dan keluarga dan kita semua yang berhati lurus menghadapi cobaan dan ujian ini.
Di running text tiba-tiba, kalau ini bukan fitnah, tetapi ini termasuk pencemaran nama baik. Ada seseorang yang ingin menuntut SBY, melaporkan ke KPK, katanya setiap setiap pengambilan keputusan itu korupsi. Bapak, Ibu bisa tertawa, saya hanya ya Allah ada seperti itu. Sekarang sepertinya biasa-biasa saja karena musim pemilihan Presiden, tetapi negara kita ini negara hukum, bukan negara main-main. Pencemaran nama baik seseorang siapa pun kepada bapak, ibu termasuk saya, saya punya hak untuk menuntutnya secara hukum, nanti setelah 8 Juli supaya tidak mengganggu proses yang baik ini.
Dan banyak sekali beredar berita-berita yang korupsi, yang katanya kalau SBY nanti terpilih akan jauh dari komunitas Islam, lantas berpihak pada yang keras-keras begitu, ada yang mengisukan jangan pilih SBY karena sudah punya susunan kabinet, Menteri-menterinya dari ini, dari itu, yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat, laur biasa. Jangankan menyusun kabinet, pemilihan Presiden, pemungutan suaranya baru besok. Kita belum tahu, yang tahu hanya Allah SWT siapa yang akan kepilih, apakah Ibu Megawati, apakah Pak Jusuf Kalla atau saya sendiri. Kita tidak tahu, kita serahkan pada Allah dan kita serahkan kepada rakyat yang akan memberikan mandatnya.
Dengan demikian, cara-cara itu memang luar biasa. Oleh karena itu, pesan dan harapan saya kepada teman-teman seperjuangan, para sahabat dan handai taulan, ketika menerima guliran SMS, selebaran apapun malam hari ini, tolong jangan mudah percaya, kalau perlu tolong dicatat darimana, kapan-kapan tolong di-SMS-kan ke saya, biar kita selesaikan secara baik-baik.
Saya selalu mendoakan pada Allah, saudara-saudara kita yang kebahagiaannya menyebarkan fitnah, itu doa saya mendapatkan hidayah dari Allah supaya tobat, supaya dibimbing ke jalan yang benar, dengan demikian tidak mengganggu yang lain. Kalau kita barangkali selesai dzikir dan doa, kita kembali barangkali nanti malam sholat tahajud, besok sholat subuh dan terus berdoa. Mungkin ada suadara-saudara kita yang tidak bisa tidur, mungkin sholat subuh juga lewat, karena hanya berpikir fitnah apa lagi yang mau kita gulirkan kesana-kemari, begitu. Mudah-mudahan makin sedikit dan ada keadilan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Yang keempat doa kita, semoga semua pihak dapat menerima hasil pemilu. Bagi yang tidak berhasil juga ikhlas menerima hasilnya dan tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis yang justru tidak demokratis. Kita ingat pemilu 1999 dulu, selesai pemilu, selesai pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara tidak langsung ada kejadian-kejadian, ada kekerasan-kekerasan di daerah-daerah tertentu. Mari kita doakan semoga keadaannya aman-aman saja, tidak ada kerusuhan, tidak ada gangguan keamanan, karena mengganggu kehidupan kita semua.
Kalah dan menang lumrah. Kalah juga mulia, menang kalau disyukuri, mengayomi, mempertanggungjawabkan kemenangannya, menyayangi, menghormati yang kalah juga mulia, sama mulianya. Bapak, Ibu sekalian saya ingin menyampaikan pengalaman saya pribadi, sebagian sudah pernah dengar. Saya juga pernah kalah dalam pemilihan Wakil Presiden tahun 2001, malam harinya saya kalah, saya beserta istri menata hati waktu itu 1 jam, 2 jam, kita memohon petunjuk dari Allah. Dan kemudian setelah saya bisa tata hati saya, saya menyimpulkan, bahwa kekalahan itu bukan aib. Saya mengevaluasi diri mengapa saya kalah, daripada menuding kesana, kemari, menyalahkan pihak-pihak lain, saya berkesimpulan, saya kalah waktu itu karena saya salah. Salahnya apa? Dalam pemilihan Wakil Presiden tahun 2001 waktu itu, ada polling, ada survey, ditanyalah rakyat dari sekian banyak Calon Wakil Presiden siapa yang akan Anda pilih. Kebetulan menurut survey, menurut polling, saya punya angka yang paling tinggi, tinggi sekali dibandingkan yang lain. Oleh karena itu, saya menerima anjuran, nasehat dan permintaan dari sahabat-sahabat, sudahlah maju saja dalam pemilihan Wakil Presiden. Ternyata saya salah, mengapa yang memilih bukan rakyat, yang memberikan survey itu, yang memilih adalah 700 orang anggota MPR RI. Beda sama sekali 700 orang dengan jutaan orang. 700 orang itu, ada yang dari Golkar, ada yang dari PDI Perjuangan dan partai-partai politik yang lain. Saya waktu itu datang dari kalangan yang tidak berpartai, tentu saja kalkulasi saya keliru, saya salah, dan akhirnya kalah.
Setelah kalah malam harinya, pagi-pagi saya bersama istri dan teman-teman melaksanakan jumpa pers. Jumpa pers waktu itu intinya adalah saya mengakui kekalahan saya dan pemilihan Wakil Presiden malam harinya itu sah, saya mengucapkan selamat kepada yang berhasil. Kemudian saya meminta maaf kepada para pendukung yang tidak bisa memenuhi harapannya menjadi Wakil Presiden dan kemudian para pendukung saya, saya ajak untuk mendukung Wakil Presiden terpilih, yang terpilih waktu itu adalah Bapak Hamzah Haz.
Setelah saya menyampaikan seperti itu lega sudah, lepas sudah, saya belajar dari kekalahan itu, saya tidak pernah putus semangat. Dan Tuhan Maha Besar, 3 tahun kemudian, ketika terjadi pemilihan Presiden, saya melihat polling, survey kemudian cara memilihnya langsung bukan MPR lagi, rakyat, saya punya keyakinan tentu dengan doa dan kerja keras, insya Allah berhasil dan ternyata saya mendapat ridho Allah SWT dan menjadi Presiden pada tahun 2004.
Maksud saya adalah kita harus siap segalanya, siap menang, siap kalah, yang menang menghormati yang kalah, yang kalah ikhlas dan tidak membangun rasa permusuhan selama-lamanya atau membikin kita berjarak dan memutus tali silaturrahim. Islam melarang pemeluk-pemeluknya untuk memutus tali silaturrahim, meskipun kadang-kadang kita berkompetisi satu sama lain, meskipun posisi politik kita bisa saja berbeda-beda. Saya ingin mengajak hadirin sekalian, mohon pada Allah pada butir doa yang ketiga ini.
Yang keempat, ulangi tadi yang keempat ya. Yang tindakan anarkis dan kekerasan jangan sampai negara kita mundur kembali, ingat 10 tahun yang lalu, 11 tahun yang lalu 1998 terjadi kerusuhan maha dahsyat di Jakarta, 1999, 2000 di daerah-daerah yang lain, saudara kita dengan saudara yang lain bermusuhan, korban berjatuhan, janganlah terjadi lagi. Alhamdulillah 5 tahun terakhir kita telah memulihkan semuanya itu, pada prinsipnya keamanan jauh membaik, kalau ada unjuk rasa damai dan tertib tidak ada kejadian seperti yang dulu-dulu itu. Keadaan yang seperti ini, keadaan sebuah negara yang tentunya harapannya kehidupan makin aman, makin adil dan makin sejahtera, mari kita cegah bersama-sama terjadinya kekerasan dan kerusuhan seperti itu, apalagi kalau hanya kecewa karena tidak sesuai hasil pilpres ini dengan apa yang diangan-angankan.
Yang kelima Saudara, doa kita nanti, semoga KPU beserta jajarannya dapat menyelenggarakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ini dengan baik serta tidak ada permasalahan yang menyangkut DPT dan hal-hal lain. Tadi pagi, saya berbicara dengan para Gubernur seluruh Indonesia melalui teleconference dengan layar monitor seperti itu, semua Gubernur berada di tempatnya masing-masing, di propinsinya masing-masing didampingi oleh pejabat daerah, ada Kapolda, ada Pangdam, ada Kajati dan sebagainya.
Yang saya sampaikan adalah bantu KPUD sesuai dengan ketentuan undang-undang. Tahu kalau tugas KPU berat, tahu kalau bulan April yang lalu ada masalah-masalah dengan DPT, justru mesti dibantu tanpa mencampuri kewenangan KPU, tapi dibantu. Dan itulah yang sudah dilaksanakan oleh para Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia. Mereka melaporkan kepada saya tadi pagi, pada prinsipnya sudah siap, DPT sudah diperbaiki, mudah-mudahan tidak banyak lagi kasus yang ada di lapangan, begitu jaminan para Gubernur itu. Sementara Bapak, Ibu, Mahkamah Konsitusi kemarin mengeluarkan putusan, bagi mereka yang punya hak pilih menurut Undang-Undang dasar, tetapi namanya tidak ada dalam DPT bisa menggunakan KTP, memilih di TPS yang ada di RT yang bersangkutan, dengan demikian hak pilihnya tidak hilang. Ini juga salah satu solusi yang saya sangat lega, saya mendukung penuh.
Oleh karena itu, karena semua sudah diperbaiki, dibetulkan, maka harapan kita semuanya berjalan jauh lebih baik dan kalau ada masalah-masalah 1, 2 masalah di lapangan, di TPS, hendaknya bisa diselesaikan dengan baik oleh KPUD dibantu oleh pemerintah daerah. Kalau niat kita, semangat kita bikin pemilu ini baik, Allah akan kasih jalan akan baik. Tapi kalau niat kita ingin mengganggu, apalagi menggagalkan pemilu ini, pasti membikin persoalan bagi kita semua. Tetapi saya yakin hati rakyat kita yang saya yakini mereka semuanya ingin agar pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ini berjalan dengan baik dan mari kita perkuat secara khusyu dengan doa butir kelima ini, agar benar-benar besok di seluruh TPS semuanya bisa menggunakan hak pilihnya, bisa menyontreng sesuai dengan pilihannya masing-masing. Itulah doa yang kelima.
Doa yang keenam, tentunya saya mohon doa restu Bapak, Ibu hadirin yang saya muliakan, karena saya juga berjuang dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 ini, semoga Allah SWT memberikan ridho kepada perjuangan kami dan perjuangan kami bisa berhasil untuk kepentingan bangsa dan negara 5 tahun mendatang, untuk masa depan yang lebih baik.
Doa yang ketujuh adalah yang tidak kalah pentingnya, saya terharu malam hari ini Bapak, Ibu, hadirin sekalian datang dari berbagai tempat, berbagai daerah Kabupaten, Kota, Provinsi datang dari tempat yang jauh. Saya mengajak, marilah kita juga mohon pada Allah SWT, agar semua yang bersilaturahim di tempat ini, yang berdoa dan berdzikir bersama Bapak, Ibu dan Saudara sekalian senantiasa mendapatkan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan batin, dunia dan akhirat. Itulah tujuan hidup dan kehidupan kita, agar kita dibimbing di jalan Allah SWT, mendapatkan rahmat dan ampunan, mendapatkan kebahagiaan sekali lagi dunia, akhirat, lahir dan batin.
Itulah 7 butir doa kita bersama pada malam hari ini. Dan yang terakhir pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang insya Allah akan kita laksanakan besok, semua rangkaian pemilihan umum yang kita laksanakan pada tahun 2009 ini, tujuannya adalah untuk kebaikan bangsa dan negara kita 5 tahun mendatang. Saya sungguh berharap, marilah kita pelihara persatuan, persaudaraan dan silaturrahim di antara kita, mungkin di antara keluarga besar Bapak, Ibu ada yang berbeda pilihannya, mungkin dalam satu RT pun tetangga-tetangga Bapak, Ibu belum tentu sama pilihannya, handai taulan, teman sekantor, teman sekerja juga bisa berbeda. Apapun adalah hak mereka masing-masing untuk menjatuhkan pilihannya. Mari kita hormati, mari terus kita taburkan kasih sayang di antara kita semua jangan putus silaturrahim dan tentunya Allah Maha Besar apapun nanti ada keputusan Tuhan yang indah untuk bangsa kita, setelah pemilihan umum ini menyongsong hari esok yang lebih baik.
Itulah yang dapat saya sampaikan. Tolong sampaikan salam saya kepada keluarga di rumah. Sekian. Semoga Allah SWT sungguh mendengarkan niat baik kita, cita-cita baik kita, meridhoi permohonan kita, sehingga masa depan kita lebih baik dari hari sekarang.
Sekian.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
*****
Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan
Silahkan Di Baca
Sabtu, 25 Juli 2009
Sambutan Acara Doa dan Dzikir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar