TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PEMBUKAAN VISIT LOMBOK SUMBAWA 2012
DAN
INTERNATIONAL ECOTOURISM BUSINESS FORUM
DI MATARAM, NTB, 6 JULI 2009
Bismillaahirrahmanirahim,
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati para menteri Kabinet Indonesia Bersatu,
Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah RI,
Yang saya hormati Saudara Gubernur Nusa Tenggara Barat dan para pimpinan dan pejabat negara yang bertugas di NTB, baik dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif maupun TNI dan Polri,
Yang saya hormati para tamu dari negara-negara sahabat,
Yang saya muliakan para ulama, para tokoh masyarakat, para pemuka adat, para pimpinan dunia isaha, termasuk di bidang kepariwisataan,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Sebelum saya menyampaikan sambutan saya pada acara yang amat penting ini, saya ingin menyampaikan beberapa pengantar. Pertama, kalau kita melihat tayangan Visit Lombok Sumbawa Tahun 2012 tadi dan juga menyaksikan pemasangan mutiara pada sepuluh Duta Mutiara kita, sebenarnya saya tidak perlu memberikan sambutan lagi. Itulah hajat kita hari ini yang insya Allah akan benar-benar diridhoi oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dan satu kegiatan yang akan berhasil, membawa kemajuan bagi NTB sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat yang ada di provinsi ini.
Pengantar yang lain adalah, menyimak pidato Saudara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tadi, untuk diketahui oleh para hadirin sekalian, ini yang sering saya dengar ketika para menteri menyampaikan kepada saya selesai makan yang makanannya enak-enak. Biasanya setelah selesai mengunjungi restoran, kuliner, makanannya joss, baru memberitahu saya; setelah. Mestinya kan mengajak sebelumnya supaya bisa makan bersama-sama. Inilah para menteri sering datang ke saya kalau ada masalah. “Pak, ini perlu keputusan segera. Pak, ini solusinya harus kita ambil, ini mesti kita bicarakan dengan DPR. Ada yang masih mogok di lapangan.” Itu yang selalu tidak lupa para menteri. Tapi kalau mau makan enak, mesti lupa; memberitahunya belakangan.
Baik, ada dua bagian dalam sambutan saya. Pertama, sambutan yang berkaitan dengan hajat kita, Visit Lombok Sumbawa Tahun 2012, sekaligus pembukaan International Ecotourism Business Forum yang insya Allah akan kita laksanakan hari ini. Dan kemudian bagian kedua, saya ingin merespons apa yang disampaikan oleh Saudara Gubernur NTB tadi, agar semua bisa berjalan dengan baik, dan NTB makin ke depan, makin maju, sejahtera. Saya mulai dari yang pertama.
Saudara-saudara,
Hadirin yang saya hormati,
Marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena kepada kita masih diberikan kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta. Kita juga bersyukur pada hari yang cerah, indah, dan insya Allah penuh berkah ini, kita dapat berkumpul bersama-sama untuk menghadiri peluncuran Visit Lombok Sumbawa Tahun 2012 yang dirangkaikan dengan peresmian pembukaan International Ecotourism Business Forum. Semoga kedua kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi dan kerja sama kita semua dalam memberdayakan potensi kekayaan budaya, dan pariwisata di Lombok dan Sumbawa, sebagai bagian dari upaya kita untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Dalam lima tahun terakhir ini, pemerintah memberikan dorongan penuh bagi pengembangan sektor kepariwisataan di tanah air.
Sektor pariwisata merupakan sektor alternatif, sektor unggulan yang dapat diandalkan sebagai salah satu pilar pembangunan jangka panjang. Sektor pariwisata memiliki beberapa keunggulan untuk terus kita kembangkan karena selain mampu menggerakkan sektor ekonomi, yang menciptakan dampak multi ganda, sektor pariwisata juga dapat memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pembangunan ekonomi, serta percepatan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Peran sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa di negara kita makin lama makin meningkat. Dari laporan yang saya terima, dan tadi juga sudah dilaporkan oleh Saudara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, pada tahun 2008, di tengah perekonomian dunia yang dilanda oleh resesi, oleh krisis, sektor pariwisata tetap atau justru dapat tampil sebagai penyumbang devisa terbesar ketiga setelah sektor migas dan kelapa sawit, dengan kontribusi sebesar kurang lebih Rp 75 triliun, jumlah yang tidak sedikit, dan pada saat yang sama juga memberikan kontribusi pada Pendapatan Bruto Nasional sebesar 11,03%. Saat ini, sektor pariwisata juga memberikan sumbangan pada peningkatan investasi di tanah air sebesar hampir 5%. Sektor pariwisata juga makin besar peranannya sebagai penyedia lapangan pekerjaan di Indonesia, yang telah sanggup menyediakan sekitar sekarang ini 6,7 juta lapangan pekerjaan.
Di sisi lain, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai tujuan wisata di tanah air juga terus meningkat, bahkan pada tahun 2008, tadi Pak Jero Wacik telah mengatakan, jumlah yang kita capai adalah angka tertinggi dalam sejarah kepariwisataan nasional di Indonesia. Bukan hanya sepuluh tahun terakhir, tapi dalam sejarah kepariwisataan selama ini.
Hadirin yang saya hormati,
Kita patut bersyukur bahwa negeri kita dikaruniai keindahan alam yang luar biasa, yang menyimpan banyak potensi budaya dan keindahan alam sebagai objek pariwisata. Letak geografisnya strategis, ditambah dengan kekayaan flora dan fauna, keanekaragaman bahasa dan suku bangsa, peninggalan purbakala, serta peninggalan sejarah, seni, dan budaya. Sungguh merupakan potensi yang sangat besar untuk kita kembangkan bersama-sama. Potensi yang sangat besar itu tersebar di banyak wilayah di tanah air, yang dapat kita garap dan kita tumbuhkan sebagai tujuan pariwisata, baik bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan dalam negeri.
Pengembangan tujuan wilayah pariwisata itu insya Allah dapat mendorong percepatan pembangunan daerah yang juga akan mendatangkan banyak manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita ingin, makin ke depan pembangunan yang kita laksanakan makin inklusif, makin adil, makin berimbang, dan makin merata.
Salah satu potensi wisata yang menjanjikan—dan ini perlu diketahui oleh bangsa kita dan bangsa-bangsa lain di dunia—adalah Lombok Sumbawa, dan wilayah lainnya di Nusa Tenggara Barat sebagaimana yang kita saksikan tadi. Wilayah ini telah mampu meningkatkan peranannya sebagai pilar strategis sektor pariwisata nasional di luar Bali. Insya Allah kemajuan sektor pariwisata di wilayah Nusa Tenggara Barat akan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata secara lebih luas lagi, lebih merata lagi di luar Bali.
Saudara-saudara,
Dari apa yang saya kemukakan tadi, pemerintah telah bertekad untuk terus mengokohkan peran sektor pariwisata sebagai salah satu pilar strategis pembangunan nasional. Untuk itu, pemerintah antara lain telah menetapkan program-program nasional, akselerasi pembangunan sektor pariwisata yang kita lakukan secara bertahap di tanah air. Tahun lalu, pemerintah telah menggulirkan program Visit Indonesia Year 2008. Program ini insya Allah akan kita teruskan pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Program Visit Indonesia Year kita tujukan sebagai payung untuk menggerakkan pembangunan dan kesiapan sektor pariwisata, baik di berbagai tujuan pariwisata unggulan nasional maupun tujuan pariwisata potensial lainnya.
Pemerintah juga telah memperluas dan mengembangkan aksesibilitas udara, darat, dan laut dari pusat-pusat distribusi pariwisata di tanah air. Kita ingin agar seluruh tujuan pariwisata yang potensial dapat terhubungkan dengan baik, well connected, sehingga mempercepat pengembangannya sebagai objek pariwisata yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah itu. Oleh karena itu dalam kunjungan saya hari ini, saya mengajak beberapa menteri yang memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan, mendukung, mensinergikan semua fungsi dan tugasnya agar sektor kepariwisataan terus tumbuh berkembang. Saya sebut mulai dari kanan adalah Saudara Menteri Negara Lingkungan Hidup, silakan berdiri, Bapak Rachmat Witoelar; Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Bapak Suryadharma Ali; Menteri Komunikasi dan Informatika, Bapak Muhammad Nuh; Menteri Kelautan dan Perikanan, Bapak Freddy Numberi; Menteri Perhubungan yang juga penting, Bapak Jusman Sjafiie Djamal; Menteri Perdagangan, Ibu Mari Pangestu; dan Sekretaris Kabinet yang mengkoordinasikan kegiatan para menteri. Kita sungguh serius karena kalau masyarakat Lombok, masyarakat NTB sangat bersemangat, para menteri, kita harus lebih bersemangat lagi.
Pengembangan sektor pariwisata yang mengedepankan keindahan alam dan kekayaan budaya tentu tidak dimaksudkan sebagai upaya komersialisasi keindahan alam dan budaya Indonesia dalam artian yang negatif. Komersialisasi keindahan alam yang berpotensi merusak ekosistem, dan komersialisasi budaya yang berpotensi menghilangkan norma-norma dan sendi-sendi adiluhung dari kebudayaan itu sendiri tentu harus kita cegah. Sebaliknya pengembangan sektor pariwisata kita tujukan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional yang kita lakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional.
Pengembangan sektor kepariwisataan juga kita tujukan untuk memperluas kesempatan berusaha, dan meningkatkan akses bangsa kita untuk memanfaatkan berbagai peluang di era globalisasi dewasa ini. Dengan cara itu, keindahan alam Indonesia dapat kita manfaatkan, kita perkenalkan, dan kita berikan penghargaan, sekaligus kita pelihara kelestariannya melalui prinsip pariwisata berwawasan lingkungan, ecotourism.
Di sisi lain, kekayaan budaya bangsa juga dapat kita kembangkan untuk menghasilkan produk-produk yang kreatif dan memiliki keunggulan yang tinggi. Namun, tetap syarat, sekali lagi, dengan muatan moral, norma-norma, dan identitas budaya khas Indonesia.
Hadirin yang saya hormati,
Untuk terus mengembangkan sektor pariwisata di tanah air, pemerintah telah menempuh pendekatan yang bersifat menyeluruh, bersifat terpadu, bersifat komprehensif. Pemerintah telah memberikan perhatian besar pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, manajemen, penguasaan teknologi, ketersediaan dan akses permodalan bagi para pelaku sektor pariwisata, serta kemudahan dalam melakukan promosi di wilayahnya. Pemerintah juga telah melakukan revitalisasi dan pengembangan kawasan-kawasan strategis di seluruh tanah air yang dapat dijadikan sebagai tujuan pariwisata di waktu yang akan datang. Pemerintah juga terus memfasilitasi akses promosi dan berbagai event berskala internasional untuk mengangkat dan mempromosikan keunikan sumber daya pariwisata potensial, yang kita miliki. Visit Lombok Sumbawa 2012 yang akan kita luncurkan pada hari ini merupakan bagian dari upaya kita bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah untuk membantu mengangkat keunikan sumber daya pariwisata yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat. Melalui Visit Lombok Sumbawa 2012, kita harus berupaya keras mempromosikan berbagai objek wisata menarik di NTB, termasuk juga promosi hasil laut utamanya mutiara. Kegiatan ini saya nilai penting sebagai langkah terobosan dari pemerintah dan pemerintah daerah utamanya dalam melakukan revitalisasi dan pengembangan berbagai tujuan pariwisata baru yang strategis di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Hadirin yang saya hormati,
Saya ingin menyampaikan beberapa pesan dan harapan berkaitan dengan upaya besar kita ini kepada Saudara-saudara sekalian, utamanya para pelaku di sektor pariwisata. Saya berpesan agar Saudara-saudara dapat terus berkreasi, bekerja keras, dan bekerja cerdas dalam memajukan sektor pariwisata di tanah air. Lakukan kerja sama dengan semua pihak terkait, kedepankan prinsip ecotourism, pariwisata yang ramah lingkungan.
Kepada Saudara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, saya instruksikan untuk terus melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait dalam memajukan sektor pariwisata di tanah air. Pedomani Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dalam memperbesar peran sektor pariwisata sebagai penopang perekonomian nasional, perluasan pengembangan dan pembangunan daerah, serta peningkatan kesejahteraan rakyat. Lakukan kerja sama dan koordinasi yang produktif dengan pemerintah daerah. Terus kembangkan tujuan-tujuan pariwisata yang potensial di seluruh tanah air dengan tetap mengedepankan prinsip pembangunan sektor pariwisata yang berwawasan lingkungan. Saya memberikan apresiasi khusus kepada Saudara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata atas prestasi dan capaian selama mengembangkan kepariwisataan hampir lima tahun terakhir ini.
Kepada para gubernur, bupati, dan wali kota, utamanya yang wilayahnya memiliki tujuan pariwisata yang potensial, saya berpesan untuk tetap memberikan dukungan, dorongan, dan fasilitasi dalam memajukan sektor pariwisata di wilayahnya masing-masing. Berikan kemudahan perizinan berusaha, kemudahan. Berikan fasilitasi kerja sama dengan para pelaku usaha di sektor pariwisata di wilayah Saudara, sehingga sektor pariwisata di wilayah Saudara dapat terus tumbuh, mekar, dan memberikan kontribusi yang paling penting, yang lebih banyak lagi dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Saudara-saudara,
Yang terakhir, saya ingin merespon apa yang tadi disampaikan oleh Saudara Gubernur. Namun sebelum respon saya sampaikan, ini saat yang baik untuk saya mengajak untuk melakukan satu kontemplasi, satu perenungan. Katakanlah, sebuah pesan moral yang wajib kita indahkan dan jalankan bersama. Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, menciptakan alam semesta, menciptakan bumi dan air, kekayaan yang terkandung di dalamnya, menciptakan makhluk, baik manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan dengan tujuan yang baik. Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan segalanya dengan penuh kasih sayang. Semuanya itu ditujukan untuk memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi umat manusia sedunia.
Kewajiban manusia terhadap itu semua adalah pertama-tama bersyukur ke hadirat Allah SWT yang telah menciptakan segalanya itu. Yang kedua, marilah kita saling sayang-menyayangi. Alam semesta, bumi, dan air memerlukan kasih sayang. Kita harus sangat menyayangi alam semesta, lingkungan kita, bumi kita, air kita, semuanya. Jangan kita ceroboh, jangan kita melakukan kesalahan, jangan kita rakus, dan akhirnya kita sesungguhnya juga tidak menaburkan kasih sayang kepada alam semesta. Tugas kita sebagai perwujudan dari kasih sayang yang kita berikan kepada alam semesta sebagai manifestasi dari rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa adalah mari kita mengelola kekayaan alam yang ada di bumi, yang ada di negeri kita ini dengan sebaik-baiknya.
Mari kita memelihara, melestarikan lingkungan kita, semua, agar tujuan kembar kita bisa dicapai: kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia yang dapat digali, dihasilkan dari alam semesta ini, sekaligus kita melestarikan semuanya sebagai rasa syukur kepada Tuhan, pencipta alam semesta itu. Mari kita jalankan sungguh-sungguh. Saya ingin benar, bangsa-bangsa di dunia, termasuk bangsa kita membangun kesadaran baru. Bumi kita hanya satu, bumi kita makin panas, terjadi perubahan iklim di mana-mana, bencana datang silih-berganti. Masih ada waktu, meskipun sesungguhnya agak terlambat untuk menghentikan proses itu, dan membaliknya kembali agar bumi kita benar-benar selamat, dan sumber-sumber kehidupan tetap dapat diwujudkan: air, pangan, energi, dan sebagainya. Ini kontemplasi, ini perenungan, ini sebuah tafakur yang mesti kita jalankan bersama-sama, Saudara-saudara.
Berikutnya, respon terhadap apa yang disampaikan oleh Saudara Gubenur. Saya, atas nama negara dan pemerintah, memberikan dukungan penuh kepada semua yang ingin dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat ini. Saya mendukung upaya pengembangan satu juta sapi. Dan juga mendukung pada pencanangan atau penyelenggaraan Visit Lombok Sumbawa pada tahun 2012. Mengapa, Saudara-saudara? Kalau kepariwisataan sudah jelas. Pak Gubernur dengan gamblang telah menjelaskan tadi. Pak Menteri Kebudayaan dan Pariwisata juga demikian. Sapi.
Saudara-saudara,
Ketahanan pangan, kecukupan pangan adalah menjadi prioritas. Tahun lalu, kita baru mengalami krisis pangan sedunia. Tahun 2005, saya mencanangkan revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan. Ada lima sasaran yang hendak kita capai dalam waktu lima sampai tujuh tahun, yaitu kecukupan beras, kecukupan jagung, kecukupan gula, kecukupan daging sapi, dan kecukupan kedelai. Yang sudah kita wujudkan, alhamdulillah, saya berterima kasih kepada semua, termasuk para gubernur, bupati, dan wali kota karena berkat kerja keras kita sejak tahun lalu kita sudah berswasembada beras, jagung, dan gula konsumsi. Tahun ini insya Allah beras kita surplus dari yang kita perlukan. Daging sapi dan kedelai masih memerlukan waktu kurang lebih dua-tiga tahun lagi. Kedelai barangkali masih lama sedikit. Oleh karena itu, upaya pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk mengembangkan satu juta ternak sapi dapat mempercepat swasembada daging sapi. Tolong dikembangkan. Kalau yang lainnya: daging ayam, telor, cabe, kentang kita bisa ekspor, sayur, buah, semuanya cukup. Tinggal dua itu, daging sapi dan kedelai.
Kedelai alhamdulillah sudah mulai kita bisa menanam satu hektare 2,5 ton di Grobogan. Saya sudah belajar menanam kedelai di Brazil. Mudah-mudahan tidak lama lagi kita akan cukup karena yang kita perlukan dua juta ton tiap tahun; sekarang kita memproduksi 700 ribu ton tiap tahun; semua senang kecap, senang tahu, senang tempe; saya kira alangkah mulianya kalau kedelai juga bisa kita kembangkan di waktu yang akan datang.
Saya juga akan mendukung upaya untuk membangun infrastruktur strategis, infrastruktur dasar, dan infrastruktur untuk investasi kepariwisataan dengan cara mari kita satukan, Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali kota, anggaran pemerintah pusat, anggaran pemerintah daerah untuk mempercepat peningkatan infrastruktur investasi itu. Mari kita kembangkan pula public-private partnership dalam pengembangan infrastruktur yang punya nilai bisnis, nilai ekonomi, maka pemerintah harus menggandeng swasta untuk betul-betul mengembangkannya, seperti halnya Emaar yang juga telah berpartisipasi dalam pembangunan di Nusa Tenggara Barat ini.
Saudara-saudara,
Saya masih ingat kunjungan pertama kali saya ke NTB sebagai Presiden. Ada empat hal yang saya putuskan waktu itu. Yang pertama, saya dukung pengembangan infrastruktur dasar: jalan, jembatan, sumber listrik secara bertahap. Yang kedua, saya dukung pengembangan air minum dan air bersih yang kemudian saya resmikan di Lombok Tengah waktu itu. Yang ketiga, saya putuskan bahwa pembangunan bandara internasional mesti kita percepat. Alhamdulillah, tidak lama lagi NTB, Lombok khususnya, akan memiliki bandar udara internasional yang memang berkelas dunia. Dan yang keempat, keputusan saya, saya kira masih ingat, saya kira masih Bapak Gubernur lama dulu, saya setujui, saya melihat peta pengembangan kawasan wisata di Lombok Selatan. Dan setelah itu, saya dengan menteri terkait, Saudara Alwi Shihab sebagai special envoy saya untuk Timur Tengah, kita membangun kerja sama dengan Emaar. Saya mampir ke Dubai dari perjalanan dari Afrika Selatan untuk memastikan bahwa kerja sama itu mengalir. Saya bertemu dengan Emaar di Jakarta ketika ada masalah, sedikit masalah, maslah tanah masih ingat. Kita cari solusi: pemerintah dengan DPR RI. Masalahnya selesai, tapi tidak ada masalah di kemudian hari.
Saya tidak ingin penyelesaian masalah yang tidak tepat secara hukum, secara undang-undang, membikin pejabat-pejabat suatu saat dipanggil, entah KPK, entah Meja Bundar. Saya pastikan, selesai tugas masalah itu, pemerintah dengan DPR drop undang-undangnya, kena peraturannya, dan alhamdulillah bergeraklah usaha ini. Begitu cara mengelola pemerintahan, begitu cara menjalankan sistem. Baik bagi semua, dan membawa kebaikan.
Saya senang, Pak Gubernur. Saya senang, para ulama, para tokoh masyarakat, Saudara-saudara, apa yang menjadi tekad kita, empat hal yang sama-sama kita pikirkan dan saya putuskan dulu berlanjut dengan baik, berkembang dengan baik, dan mudah-mudahan tidak lama lagi insya Allah Lombok, NTB, terus maju dan berkembang.
Saya juga ingin memberikan apresiasi khusus kepada Saudara Gubernur, dan tentu dengan bantuan jajaran pemerintah daerah, baik eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI-Polri, dan tentu doa-restu, kontribusi dari para ulama, para tokoh masyarakat, pemuka adat, semua karena saya melihat ide-ide yang inovatif, yang kreatif, terobosan-terobosan baru yang saya sudah dilapori semuanya itu, dan kalau itu dijalankan, bukan hanya mimpi, tapi akan menjadi kenyataan: 3, 4, 5 tahun lagi NTB akan berubah ke arah yang lebih baik. Ini saya sampaikan sebagai wujud dukungan pemerintah, doa saya kepada Allah SWT agar niat dan cita-cita yang baik itu akan menjadi kenyataan.
Saudara-saudara,
Saya cukup lama berbicara, tapi sekaligus mengobati kerinduan saya. Tadi Pak Gubernur mengatakan, “Kok, hanya lewat bolak-balik?” Alhamdulillah saya datang dan saya lebih senang datang dalam kapasitas saya sebagai presiden, bukan sebagai capres sehingga lebih enak seperti ini. Kalau capres, itu nanti ada politiknya. Tapi kalau presiden, ini benar-benar dari hati saya, dari niat pemerintah, dari niat kita semua.
Di sini ada para undangan dari negara sahabat—saya tidak melihat apa tidak ada direct translation untuk beliau? Ada? Bisa langsung mendengarkan tadi ya? Are you following my speech? OK, thank you very much.
Demikian yang saya sampaikan, Saudara-saudara. Akhirnya seraya memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan dengan mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim", Visit Lombok Sumbawa 2012 dengan ini saya nyatakan diluncurkan, dan dengan ucapan yang sama, International Ecotourism Business Forum dengan resmi saya nyatakan dibuka.
Terima kasih.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
*****
Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan RI-
Silahkan Di Baca
Sabtu, 25 Juli 2009
Sambutan Pembukaan Visit Lombok Sumbawa 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar