Silahkan Di Baca

Sabtu, 25 Juli 2009

Sambutan Peringatan Isra` Mi`raj Muhammad SAW

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PERINGATAN ISRA’ MI’RAJ NABI BESAR MUHAMMAD SAW
TAHUN 1430H / 2009 M

Masjid Istiqlal
Jakarta, 21 Juli 2009


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Saudara-saudara kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air,
Hadirin dan hadirat yang saya muliakan,

Marilah kita bersama-sama, sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, pada malam ini kita dapat kembali menghadiri peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW, Tahun 1430 Hijriyah di Masjid Istiqlal Jakarta.

Shalawat dan salam, semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, serta para pengikut beliau---dan Insya Allah termasuk kita semua---hingga akhir zaman.

Saudara-saudara,
Peringatan Isra’ Mi’raj yang kita selenggarakan setiap tanggal 27 Rajab, selain untuk menyemarak-kan syi’ar Islam, juga mengingatkan kaum muslimin dan muslimat untuk meningkatkan keyakinan iman kepada Allah SWT. Dalam peringatan ini, kita mengingat kembali perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW dalam menyebarkan syiar Islam, sekaligus meyakini dengan sepenuh hati akan nilai-nilai kebenaran yang terkandung di dalam kitab suci Al-Qur’an.

Peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini juga memiliki makna tersendiri. Selain kita memperingati peristiwa yang bersejarah dalam kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW, kita juga bersyukur karena kita baru saja menyelenggarakan tahapan pemungutan suara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dengan aman, tertib, dan lancar. Namun peringatan ini juga berada di tengah suasana duka dan keprihatinan, dengan terjadinya aksi teroris yang meledakkan bom sehingga menimbulkan korban jiwa. Aksi teror yang benar-benar telah merobek dan melukai hati kita semua, hati seluruh rakyat Indonesia, yang tengah membangun dan berjuang menuju kehidupan yang lebih aman, damai, berkeadilan dan sejahtera.

Hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Setelah kita mendengar dan menyimak dengan seksama uraian hikmah Isra’ Mi’raj, kita dapat memetik pelajaran dan hikmah dari peristiwa yang sangat bersejarah dan monumental itu. Peristiwa Isra’ Mi’raj yang dijalani oleh Nabi Besar Muhammad SAW---dalam perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidhratul Muntaha---merupakan salah satu peristiwa penting dalam perjalanan sejarah Rasulullah.

Peristiwa isra’ Mi’raj telah memberikan energi baru kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya, untuk menyebarkan syiar Islam. Menebarkan kebenaran risalah kenabian, sekaligus menaburka rahmat bagi semesta alam. Meskipun Rasulullah menghadapi tekanan ekonomi, politik, psikologis, fisik yang sangat berat bahkan ancaman terhadap keselamatan jiwa yang dilakukan oleh kaum Quraisy, namun, beliau tetap tabah, tegar dan terus berjuang tanpa kenal lelah dan pantang menyerah.

Peristiwa Isra’ Mi’raj juga mengawali peristiwa hijrah Rasulullah beserta para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah. Dari Madinahlah, Rasulullah berhasil membangun tatanan peradaban baru yang lebih baik, mulia dan terhormat. Peradaban masyarakat baru yang demokratis, egaliter dan beradab. Rasulullah berhasil membangun kehidupan masyarakat yang adil, makmur, aman, tentram dan sejahtera. Masyarakat yang kemudian disebut masyarakat Khaira Ummah; umat yang terbaik dan utama.

Kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air.
Hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini, mengangkat tema ”Dengan Semangat Peringatan Isra’ Mi’raj kita perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa”. Tema ini saya nilai tepat dan relevan, di saat kita baru saja melaksanakan Pemilihan Umum, bagian penting dari kehidupan Demokrasi demokrasi.

Pemilihan umum lazim diwarnai ketegangan dan kampanye-kampanye politik yang terasa keras. Suhu politik meningkat, di antara anak bangsa bisa berjarak satu sama lain. Namun, alhamdulillah, pada hakikatnya keseluruhan rangkaian Pemilu 2009 ini telah berjalan secara damai, adil dan demokratis. Jika ada pihak-pihak yang ingin melancarkan protes dan aduan, semuanya dapat disalurkan secara damai sesuai nilai-nilai demokrasi dan tatanan hukum yang berlaku. Dalam melakukan kompetisi dalam Pemilu ini bangsa kita mampu melaksanakannya sesuai dengan batas-batas etika dan kepatutan yang ingin sama-sama kita junjung tinggi. Demokrasi seperti inilah yang kita tuju.

Sering saya katakan, bahwa demokrasi yang hendak kita bangun adalah demokrasi yang menjunjung tinggi amanah dan akhlaqul karimah. Demokrasi yang membawa manfaat, demokrasi yang santun, demokrasi yang tertib, dan demokrasi yang amanah.

Ke depan, dengan selesainya keseluruhan proses Pemilu ini, kita semua harus dapat bersatu kembali untuk melanjutkan membangun bangsa. Mari kita mulai menghapus jarak yang terjadi selama berkompetisi. Mari kita bangun kembali harmoni dan kebersamaan di antara segenap warga bangsa. Kebersamaan yang dibangun atas dasar persaudaraan, solidaritas serta ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah. Mari kita buktikan, bahwa demokrasi kita, demokrasi bangsa Indonesia, adalah demokrasi yang semakin matang dan demokrasi yang penuh keteduhan.

Hadirin dan hadirat yang berbahagia.
Dalam lingkup dunia Islam, Indonesia, sebagai sebuah bangsa dengan jumlah penganut Islam terbesar di dunia, kita juga harus dapat memberikan sumbangan besar bagi kemanusiaan dan kemajuan dunia. Kita harus menjadi bagian dalam pem-bangunan kesetaraan, kedamaian, keadilan dan kesejahteraan. Kita harus memiliki keunggulan, terutama dalam meningkatkan daya saing dan penguasaan ilmu dan teknologi. Umat Islam harus tampil dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia, kemaslahatan kita semua.

Saudara-saudara,
Bangsa kita adalah bangsa yang besar. Bangsa yang majemuk. Bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama, serta kaya akan nilai-nilai luhur. Meskipun kita terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama, serta adat istiadat namun tidak menghalangi kita untuk menjadi bangsa yang moderat, santun, dan penuh toleransi. Itulah jati diri bangsa kita yang harus terus kita tumbuhkembang-kan di dalam menghadapi tantangan ke depan.

Karena itulah, kita mengecam sekeras-kerasnya tindakan teroris yang meledakkan bom di hari Jumat yang lalu. Apapun motifnya, apapun tujuannya, bentuk teror itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama, dan juga bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa kita yang moderat, santun, dan toleran, serta menjunjung tinggi perdamaian dan kemanusiaan. Bentuk teror itu telah merobek rasa aman dan damai yang kita bangun dengan susah payah. Kita ingin, aparat kepolisian secepatnya mengungkap kasus ini, dan bagi para pelaku kejahatan yang luar biasa itu patut mendapat sanksi hukum yang seadil-adilnya.

Hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengajak kepada umat Islam di seluruh tanah air untuk senantiasa memperteguh keyakinan dan semangat kita untuk melanjutkan pembangunan bangsa dan negara. Mari kita bangun negeri ini di atas fondasi keimanan dan ketaqwaan yang kuat. Mari kita bangun negeri kita dengan kebersihan jiwa dan kesucian nurani, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah agar bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

Mari kita bangun komitmen kita bersama sebagaimana komitmen dunia Islam, untuk membangun tata pemerintahan yang baik; mengem-bangkan partisipasi politik yang lebih luas dan menghormati tatanan hukum. Mari kita tingkatkan komitmen kita untuk melindungi hak azasi manusia, menegakkan keadilan sosial; dan memerangi berbagai bentuk kejahatan termasuk korupsi. Mari kita kembangkan nilai-nilai Islami yang luhur, dengan mengedepankan dialog, sikap moderat, kebenaran dan toleransi.

Melalui momentum peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini, mari kita bertekad untuk melanjutkan pembangunan bangsa dan negara kita ke arah yang lebih sejahtera. Mari kita bangun tatanan masyarakat berilmu sebagai ciri dari bangsa yang berdaya saing tinggi yang mampu membawa kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan menuju masyarakat Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan perlindungan-Nya kepada kita sekalian, dalam membangun hari esok yang lebih cerah dan gemilang.

Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.




Jakarta, 21 Juli 2009
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

0 komentar:

0 komentar:

Posting Komentar

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com